Akuilah, Anda Manusia Biasa

Ketika anda melakukan kesalahan, sadarilah bahwa anda hanyalah manusia biasa. Dan, inti kemanusiaan adalah ketidaksempurnaan. Anda hanya perlu menjadi lebih baik. Ini bukan berarti anda harus melakukan kesalahan. Namun, anda harus menyadari bahwa kesempurnaan itu tak usah diupayakan. Bila anda menuntut kesempurnaan pada diri anda sendiri, terlebih pada orang lain, maka anda berjalan di jalur yang menyesatkan. Kesempurnaan semacam ini tak mengijinkan kesalahan dan membunuh daya cipta. Kesempurnaan ini hanya akan membebani langkah anda. Alih-alih melangkah maju, anda salah melangkah atau tak memiliki kekuatan untuk berjalan. Bila anda ingin meraih yang terbaik dari diri anda dan orang lain, maka biarkan kemanusiaan anda menuntun arah anda, yaitu dengan petunjuk kesalahan.

Mungkin menyenangkan menonton film dimana sang jagoan selalu menang dan tak mungkin terluka. Tapi, anda tahu itu tidak ada. Meski hanya di film, suatu saat anda akan merasa bosan dan dikibuli. Itulah mengapa, bila anda merasa harus selalu benar dan menganggapnya sebagai kesempurnaan, anda menipu diri anda sendiri. Jangan biarkan anda melakukan kesalahan. Demikian halnya, jangan paksa diri anda untuk melakukan kesempurnaan. Akuilah bahwa anda manusia biasa. Maka, anda akan sangat terhormat di mata anda sendiri dan orang lain.

Busanailah Ucapan Anda Dengan Senyum

Tersenyumlah. Karena senyuman akan meluluhkan banyak hal. Ia menghangatkan kepalan tangan yang menggigil. Ia menyejukkan dada yang membara. Tak cukup anda hanya berkata-kata, lebih baik anda meriasnya dengan busana terindah; yaitu senyuman. Tersenyumlah saat bertatap muka, berbicara di telepon, atau menulis surat. Anda akan dikejutkan betapa hebatnya secarik senyuman mengubah diri anda dan orang lain. Senyuman adalah bahasa bibir yang langsung mengetuk hati. Karena tersenyum adalah sedekah termudah, termurah dan terindah yang bisa anda berikan, jangan sembunyikan itu di balik kebekuan hati anda.

Entah darimana anak-anak belajar melukis wajah matahari pagi dengan selengkung senyum. Mungkin mereka tahu, segarnya senyuman tak kalah dari segarnya matahari pagi. Mungkin pula mereka teringat, semasa bayi dahulu, para orangtua rela berjungkir balik atau menampakkan mimik lucu mereka, demi sebuah senyuman tulus seorang bayi. Atau, mungkin anak-anak itu mengajari anda bahwa memulai hari dengan senyuman jauh lebih berharga daripada memikirkan rencana-rencana lain. Cobalah.

Perhatikan Integritas Anda

Bukan karena anda tak memiliki seorang pun pengikut, anda tak berhak disebut pemimpin. Setiap dari anda tak lepas dari seorang pengikut, yaitu diri anda sendiri. Sebelum memimpin orang lain, anda harus mampu memimpin diri, intelegensi dan perasaan anda sendiri. Pemimpin sejati mencemaskan apa yang terjadi dalam diri sendiri lebih dari apa yang terjadi di belakang mereka.

Karenanya, satukan pikiran, perasaan dan tindakan pada tujuan. Maka anda akan memiliki integritas. Karenanya, pimpinlah diri anda sendiri lebih baik daripada orang lain. Maka anda akan menjadi teladan. Karenanya tunjukkan bahwa anda bertanggung jawab penuh pada diri dan tujuan. Maka anda akan meraih kepercayaan. Tidak ada harga murah bagi sebuah kepercayaan. Hanya integritas kuatlah yang mampu membayarnya tunai.

Pertanyaan Yang Tak Perlu Dijawab

Jika seseorang bertanya pada anda, "Hal apa yang paling berharga yang telah anda dapatkan dalam hidup ini?" Maka, jawaban apa yang anda berikan? Apakah anda menunjukkan berapa banyak uang, tabungan dan kekayaan yang telah anda peroleh? Padahal siapa pun tahu, seringkali uang bukanlah hal yang paling berharga dalam hidup ini. Apakah anda membanggakan kesehatan dan kekuatan diri anda? Padahal siapa pun tahu, pada waktunya tubuh akan menua dan renta. Atau apakah anda membuktikan kepandaian dan kepiawaian anda? Padahal siapa pun tahu, setinggi-tinggi langit selalu ada langit di atasnya.

Hal yang paling berharga dalam hidup ini sesungguhnya adalah kebahagiaan batin kita. Manusia siap menukar apa pun demi kebahagiaan hidupnya. Sayang, tak seorang pun mampu mengukur seberapa berharga kebahagiaan yang telah kita temukan dalam hidup ini. Kebahagiaan memang bukan untuk diukur, atau bahkan dipertanyakan. Maka mungkin, jawaban terbaik atas pertanyaan itu adalah senyuman tanpa kata, namun penuh makna.

Kebebasan Berarti Harus Peduli

Bila anda anggap anda tak punya beban, bolehlah anda bicara apa saja. 
Mengkritik siapa saja. Atau, berpendapat dimana saja. Anda mungkin mengira diri anda bebas dan tak perlu takut pada apa pun. Namun, pertanyaannya ialah: benarkan anda tidak memiliki beban meski hanya secuil?

Setiap orang dianugerahi bahu. Itu berarti, setiap orang sedang memikul beban, tak peduli apakah beban itu kasat mata atau terawang saja. Bahu adalah tempat tugas, tanggung jawab dan kepedulian bertengger. 
Jadi bila anda merasa tanpa beban lalu bebas begitu saja, maka jangan-jangan anda sedang merasa tidak bertanggung jawab. Atau bahkan sedang tidak peduli! Kebebasan berbicara bukan alasan untuk tidak bertanggung jawab. 
Kebebasan bertindak bukan alasan untuk tidak peduli. Mari, sebelum berbicara, sebelum bertindak, kita tanyakan apakah kita benar-benar telah paham tanggungjawab kita. Dan, Apakah kita telah benar-benar peduli.

Masalah Adalah Hadiah

Bila anda menganggap masalah sebagai beban, anda mungkin akan menghindarinya. Bila anda menganggap masalah sebagai tantangan, anda mungkin akan menghadapinya. Namun, masalah adalah hadiah yang dapat anda terima dengan suka cita. Dengan pandangan tajam, anda melihat keberhasilan di balik setiap masalah. Itu adalah anak tangga menuju kekuatan yang lebih tinggi.
Maka, hadapi dan ubahlah menjadi kekuatan untuk sukses anda. Tanpa masalah, anda tak layak memasuki jalur keberhasilan. Bahkan hidup ini pun masalah, karena itu terimalah sebagai hadiah.

Hadiah terbesar yang dapat diberikan oleh induk elang pada anak-anaknya bukanlah serpihan-serpihan makanan pagi. Bukan pula, eraman hangat di
malam-malam yang dingin. Namun, ketika mereka melempar anak-anak itu dari tebing yang tinggi. Detik pertama anak-anak elang itu menganggap induk mereka sungguh keterlaluan, menjerit ketakutan, matilah aku. Sesaat kemudian, bukan kematian yang mereka terima, namun kesejatian diri sebagai elang, yaitu terbang. 
Bila anda tak berani mengatasi masalah, anda tak kan menjadi seseorang yang sejati.

Bicaralah Dengan Bahasa Hati

Tak ada musuh yang tak dapat ditaklukkan oleh cinta. Tak ada penyakit yang tak dapat disembuhkan oleh kasih sayang. Tak ada permusuhan yang tak dapat dimaafkan oleh ketulusan. Tak ada kesulitan yang tak dapat dipecahkan oleh ketekunan. Tak ada batu keras yang tak dapat dipecahkan oleh kesabaran.
Semua itu haruslah berasal dari hati anda. Bicaralah dengan bahasa hati, maka akan sampai ke hati pula. Kesuksesan bukan semata-mata betapa keras otot dan betapa tajam otak anda, namun juga betapa lembut hati anda dalam menjalani segala sesuatunya.

Anda tak kan dapat menghentikan tangis seorang bayi hanya dengan merengkuhnya dalam lengan anda yang kuat. Atau, membujuknya dengan berbagai gula-gula dan kata-kata manis. Anda harus mendekapnya hingga ia merasakan detak jantung yang tenang jauh di dalam dada anda. Mulailah melembutkan hati sebelum memberikannya pada keberhasilan anda.

Bersyukurlah Pada Apa Saja

Anda wajib mensyukuri apa pun yang menimpa anda. Ini bukan masalah keberuntungan. Bersyukur menuntun anda untuk senantiasa menyingkirkan sisi negatif dari hidup. Orang lain mungkin mengatakan bahwa anda tidak realistis. Namun, sebenarnya sikap anda jauh lebih realistis, yaitu
membebaskan diri anda dari kecemasan atas kesalahan. Bersyukur mendorong anda untuk bergerak maju dengan penuh antusias. Tak ada yang meringankan hidup anda selain sikap bersyukur.

Semakin banyak anda bersyukur semakin banyak anda menerima. Semakin banyak anda mengingkari, semakin berat beban yang anda jejalkan pada diri anda. Kebanyakan orang lebih terpaku pada kegagalan lalu mengingkarinya. Sedikit sekali yang melihat pada keberhasilan lalu mensyukurinya. Karena, anda takkan pernah berhasil dengan menggerutu dan berkeluh kesah. Anda berhasil karena berusaha. Sedangkan usaha anda lakukan karena anda melihat sisi positif. Hanya dengan bersyukurlah sisi positif itu tampak di pandangan anda.

Mengakui Kesalahan Mendapatkan Kehormatan

Akuilah kesalahan anda. Mengakui kesalahan bukanlah pertanda kelemahan. Justru diperlukan kekuatan yang luar biasa besar untuk mampu melihat dan mengakui kesalahan. Terlebih lagi untuk meminta maaf sekaligus membangun komitmen baru untuk memperbaikinya. Sebagai manusia, anda takkan bisa mencapai kesempurnaan. Kebijakan dan pelajaran hidup takkan tercapai dengan mengejar kesempurnaan. Namun, kesalahan adalah teman terbaik yang membisikkan bagaimana kita sebaiknya bertindak. Dengan mengakui kesalahan anda membungkam semua celotehan dan mengubahnya menjadi rasa hormat. Yang perlu anda lakukan adalah bertindak benar. Salah satunya, anda harus berani mengakui kesalahan.

Anda mungkin masih teringat sewaktu kanak-kanak dulu, betapa ngerinya mengakui kesalahan. Anda dihukum berdiri di depan kelas, atau menerima
jeweran, yang meski tak menyakitkan namun membuat hati terluka. Anda tahu, anda dihukum bukan karena mengakui kesalahan, namun karena tak mau mengakui kesalahan pada waktunya. Bahkan, kini pun masih banyak orang takut mengakui kesalahan. Padahal, dengan mengakui kesalahan dan bersedia menerima konsekuensinya, anda dapat tertidur dengan tenang di malam hari. Anda pun tak perlu takut untuk bangun keesokan harinya. Memang, esok hari hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang berani menghadapinya.

Jangan Biarkan Bisa Menjadi Tidak Bisa

Mulailah mengerjakan sesuatu. Jangan biarkan pertanyaan memenuhi benak anda sehingga melunturkan kemampuan anda untuk melakukan sesuatu. Memang, banyak hal yang tidak bisa kita lakukan saat ini. Karena itu tinggalkan saja. Kerjakan sesuatu yang anda bisa, meski hanya menuliskan sebuah titik. Jangan biarkan sesuatu yang tak bisa anda kerjakan malah menyurutkan niat anda untuk mengerjakan sesuatu yang bisa anda kerjakan. Perhatikan saja keberanian anda untuk mengambil tindakan. Sekecil apa pun langkah pertama yang anda tapakkan adalah langkah besar bagi keberanian anda.

Tak perlu disibukkan dengan pertanyaan: mana yang lebih dulu, "Telor" atau "Ayam". Yang perlu anda lakukan adalah melihat apa yang ada dalam genggaman dan menghargainya. Yaitu, dengan mengerjakan sesuatu sebaik-baiknya. Bila telur yang berada dalam genggaman, eramilah hingga ia menetas menjadi seekor anak ayam. Sedangkan, bila ayam yang berada dalam genggaman, peliharalah sampai bisa menghasilkan telur-telur. Lebih dari sekedar mempertanyakannya namun mengerjakannya.

Berhentilah Mengkritik, Mulailah Menolong

Anda akan memiliki lebih banyak "waktu" dengan tidak mengkritik. Setiap orang memahami sesuai dengan prasangkanya. Dan mereka berhak mempertahankan pendiriannya. Jadi untuk apa membebani diri anda dengan mengkritik apa yang terjadi pada diri orang lain. Anda tak selalu memahami segala sesuatu. Mungkin saja anda tidak melihat sesuatu yang dilihat orang lain. Namun, keterbatasan pikiran anda mengaburkannya sehingga seolah anda yang melihat sesuatu yang tak dilihat orang lain. Bersikaplah jujur. Sungguh jauh berbeda antara mengecam dengan menolong. Kecaman melemahkan. Sedangkan pertolongan memperkokoh. Dan itu berlaku bagi yang memberi maupun yang menerima.

Bila perahu anda bocor di tengah lautan. Kritik anda pada si pembuat perahu tidak akan menolong anda dari ketenggelaman. Anda harus menambal lubang itu atau terjun ke air untuk berenang. Ini akan menolong anda sendiri. Semua tindakan anda merupakan tabungan bagi diri anda sendiri, yang akan anda tarik kelak. Dan seburuk-buruknya simpanan adalah kecaman. Sedangkan pertolongan selalu memberikan bunga yang terbaik.

Merendahkan Hati Bukan Berarti Menyepelekan Diri

Anda tidak pelu mencari sanjungan, ucapan terima kasih dan pujian dari orang lain. Sama sekali tak ada alasan untuk itu. Anda berkarya karena anda
menyadari bahwa keberadaan anda di sini bukan untuk sia-sia. Anda adalah anda dengan suatu tujuan. Anda sadar betul hal ini. Oleh karena itu, lakukan segala sesuatunya dengan merendahkan hati. Wujudkan karya anda karena ketulusan hati. Alangkah hebatnya anda bila sanjungan tidak membesarkan diri anda; dan pujian tidak meledakkan kepala anda. Orang lain tak perlu tahu bahwa anda yang melakukannya. Kata orang bijak, biarkan kebaikan lahir dari tangan kananmu seolah-olah tangan kirimu tidak mengetahuinya.

Ini sama sekali bukan anjuran agar menjadi seperti Lone Ranger yang datang dan pergi tanpa diketahui. Namun, kemampuan untuk merebahkan diri bagaikan padi yang masak. Semakin berarti semakin merunduk. Bukan kehadiran anda yang berarti, namun kehadiran karya anda. Ketika anda merendahkan diri anda di hadapan orang lain, dunia menghormati anda. Sebaliknya, saat anda menyombongkan diri, dunia merendahkan anda.

Carilah Sisi Baik Orang Lain

Satu-satunya hal yang akan ditunjukkan oleh orang lain, bila anda meminta, adalah sisi baiknya. Orang cenderung menutupi kelemahannya. Orang selalu berharap kebaikannya bisa dirasakan oleh orang lain. Bila anda memuji dengan tulus kebaikan seseorang, ia akan berbuat lebih baik lagi. Bila anda menunjukkan minat dan penghargaan pada karya seseorang, ia akan melakukan lebih bagus lagi. Jadi, untuk apa mencari sisi buruk orang lain. Ini bukan saran agar anda menjadi menyenangkan dan disukai oleh orang. Namun, agar anda bertindak efektif, produktif dan efisien. Bukankah tujuan manajemen anda adalah menggali apa yang lebih baik dari organisasi anda? Carilah sisi baik orang lain, anda akan mendapatkannya.

Bila anda mencela lukisan anak TK, ia takkan menggambar lagi untuk anda. Bila anda mencemooh hasil kerja tukang batu, ia takkan memenuhi panggilan anda lagi. Mencari sisi baik orang lain, bukan sekedar memuji. Namun memberikan kepercayaan. Hanya orang yang percaya yang mau mengeluarkan seluruh kemampuannya. Pada akhirnya, dengan mencari sisi baik orang lain, anda akan menemukan sisi baik anda sendiri. Yaitu, anda mampu menemukan hidup yang penuh kebaikan.

Tak Ada keberhasilan Tanpa Kesabaran

Jangan terkecoh dengan keberhasilan seseorang. Di balik kejayaan selalu ada jalan panjang yang berisikan catatan perjuangan dan pengorbanan. Keringat dan kepayahan. Tak ada jalan pintas untuk sebuah kesuksesan. Bila anda terpesona pada kenyamanan yang diberikan oleh kesuksesan, anda bisa lupa dari keharusan untuk berupaya. Namun, bila anda terkagum pada ketegaran seseorang dalam berusaha, anda menyerap energi kekuatan, keberanian dan kesabaran. Tak ada harga diskon untuk sebuah keberhasilan. Berusahalah terus.

Pohon besar mampu menahan terjangan badai karena memiliki batang dan akar yang kokoh. Belasan tahun diperlukan untuk menumbuhkan dan melatih kekuatan. Bulan demi bulan, hujan menguatkan jaringan kayunya. Tahun demi tahun, pohon-pohon besar lain melindunginya dari terpaan hujan. Tak ada hitungan malam untuk mencetak sebongkah batang yang tegar. Tak ada hitungan siang untuk menumbuhkan akar yang kekar mencengkeram bumi. Hanya dengan kesabaranlah anda bisa meraih keberhasilan. Tumbuhkan kesabaran bukan sekedar kecepatan meraih sukses.